Ketika Sang MAUT Mengintai
Detik-detik waktu telah berlalu, tanpa
memberi tau kita kapan ia pergi dan kapan pula ia datang, semua telah dirancang
sedemikian rupa hingga benar-benar tertata indah dimasing-masing skenario hidup
manusia. Semua yang terjadi sudah dituliskan dalam lauhul mahfuz, tinggal
bagaimana kita untuk memahami dan siap menerima apapun yang sudah allah takdirkan
untuk kita. Terkadang ketika kita asyik dalam menikmati hidup kita pun lupa
bahwa kita pernah berjanji kepada allah untuk melaksanakan semua yang
diperintahkannya. Itu kita ucapkan ketika kita sangat menginginkan kehidupan
dunia yang gemerlapan dan sementara ini, tapi mengapa dan mengapa kita lupa
akan hal itu ? Tak takutkah kita akan azab allah yang akan datang tanpa memberi
tahu terlebih dahulu kan mendatangi siapa dulu ? Kapan kita siap untuk
dipanggilnya kembali disaat raga kita sudah tenggelam dalam kekafiran ?
Na’uzubillah….
Dalam hidup tak ada yang lebih indah
selain kebaikan, anda mungkin pernah merasakan bagaimana sakitnya kecewa, namun
taukah anda bagaimana bahagianya ketika kita mengobati kekecewaan itu dengan
cara memaafkan siapa saja yang telah dan bahkan sedang mencoba untuk menyakiti
kita ? Allah itu maha tau atas segala sesuatu, ketika ada yang menyakiti kita,
maka kita tidak perlu melakukan hal yang sama untuk bisa membuatnya jera
melakukan hal itu terhadap kita, saya secara pribadi menyarankan anda untuk
melakukan satu hal saja, yaitu “percaya”. Percaya bahwa allah itu maha adil,
percaya dan yakinlah bahwa kita tidak punya kewajiban untuk mengadili orang
lain, karena yang mempunyai hak itu secara utuh hanyalah allah SWT. Percayalah
ketika anda yakin atas apa yang dilakukan allah terhadap hidup anda, maka saya
jamin anda tidak akan pernah merasakan yang namanya kecewa, atau mungkin anda
hanya akan menganggap bahwa kecewa itu hanyalah sebuah tembok pembatas anda
dengan hal-hal yang tidak terlalu menarik untuk anda terjun kedalamnya.
Hidup ini diciptakan bukan untuk kita
buat seenknya saja, kita diciptakan di bumi ini tiada lain hanya untuk berbenah
diri, memperbaiki apa saja yang perlu untuk diperbaiki, kita hidup hanya untuk
melakukan remedial istilahnya dalam pendidikan, kelak jika kita sudah lulus
menjalani semuanya, maka allah akan kembali memanggil kita untu tinggal
ditempat yang lebih kekal, alam kita yang sebenar-benarnya, bukan rekayasa
semata.
Pembaca
yang budiman…
Tak jarang dalam mnjalani hidup dan
kehidupan kita tak lepas dari adanya ujian dan cobaan yang datang silih
berganti, namun dengan ujian itu kita akan jauh lebih siap lagi dan lebih
cerdas lagi dalam mengahadapi sesuatu yang lebih menantang yakni MAUT…
Anda
pernah mendengar kata itu kan ? bahkan tidak sebatas hanya mendengar saja,
malainkan anda pernah menyaksikan ketika MAUT itu datang mengambil hal penting
dalam jasad manusia, yaitu RUH.
Kemana
RUH itu hendak pergi ? kitapun mungkin pernah bertanya-tanya. Anda akan
mengerti apa itu mati ketika anda telah mengimaninya dalam qalbu anda, tapi
ketika anda belum meyakini hal itu akan terjadi maka selama itu pula anda tidak
akan tau apa itu MAUT yang suatu ketika akan menjemput anda tanpa anda
memintanya untuk datang, ia akan datang dengan izin Allah.
Seringkali kita merayakan ulang tahun
kita yang kesekian kalinya di dunia ini, dan anda bersuka ria saat itu, karena
saking gembiranya anda dengan ulang tahun tersebut, akhirnya anda pun lupa
bersyukur dan mengingat bahwa bertambahnya umur anda di dunia sama artinya
dengan berkurangnya umur anda di akhirat, yang membuat anda sebenarnya semakin
dekat saja dengan MAUT. Jadi jangan terlalu senang dengan rayuan-rayuan dunia
ini, karena semua yang tampak disini hanyalah sementara. Hidup membawa IMAN dan
mati membawa AMAL. Artinya disaat anda hidup tak berIMAN, maka mati pun anda
divonis tak berAMAL. Karena amalan itu ada dari adanya IMAN yang ada di lubuk
hati anda.