Sabtu, 01 Oktober 2016

Mengintainya sang maut

Ketika Sang MAUT Mengintai
          Detik-detik waktu telah berlalu, tanpa memberi tau kita kapan ia pergi dan kapan pula ia datang, semua telah dirancang sedemikian rupa hingga benar-benar tertata indah dimasing-masing skenario hidup manusia. Semua yang terjadi sudah dituliskan dalam lauhul mahfuz, tinggal bagaimana kita untuk memahami dan siap menerima apapun yang sudah allah takdirkan untuk kita. Terkadang ketika kita asyik dalam menikmati hidup kita pun lupa bahwa kita pernah berjanji kepada allah untuk melaksanakan semua yang diperintahkannya. Itu kita ucapkan ketika kita sangat menginginkan kehidupan dunia yang gemerlapan dan sementara ini, tapi mengapa dan mengapa kita lupa akan hal itu ? Tak takutkah kita akan azab allah yang akan datang tanpa memberi tahu terlebih dahulu kan mendatangi siapa dulu ? Kapan kita siap untuk dipanggilnya kembali disaat raga kita sudah tenggelam dalam kekafiran ? Na’uzubillah….
          Dalam hidup tak ada yang lebih indah selain kebaikan, anda mungkin pernah merasakan bagaimana sakitnya kecewa, namun taukah anda bagaimana bahagianya ketika kita mengobati kekecewaan itu dengan cara memaafkan siapa saja yang telah dan bahkan sedang mencoba untuk menyakiti kita ? Allah itu maha tau atas segala sesuatu, ketika ada yang menyakiti kita, maka kita tidak perlu melakukan hal yang sama untuk bisa membuatnya jera melakukan hal itu terhadap kita, saya secara pribadi menyarankan anda untuk melakukan satu hal saja, yaitu “percaya”. Percaya bahwa allah itu maha adil, percaya dan yakinlah bahwa kita tidak punya kewajiban untuk mengadili orang lain, karena yang mempunyai hak itu secara utuh hanyalah allah SWT. Percayalah ketika anda yakin atas apa yang dilakukan allah terhadap hidup anda, maka saya jamin anda tidak akan pernah merasakan yang namanya kecewa, atau mungkin anda hanya akan menganggap bahwa kecewa itu hanyalah sebuah tembok pembatas anda dengan hal-hal yang tidak terlalu menarik untuk anda terjun kedalamnya.
          Hidup ini diciptakan bukan untuk kita buat seenknya saja, kita diciptakan di bumi ini tiada lain hanya untuk berbenah diri, memperbaiki apa saja yang perlu untuk diperbaiki, kita hidup hanya untuk melakukan remedial istilahnya dalam pendidikan, kelak jika kita sudah lulus menjalani semuanya, maka allah akan kembali memanggil kita untu tinggal ditempat yang lebih kekal, alam kita yang sebenar-benarnya, bukan rekayasa semata.
Pembaca yang budiman…
          Tak jarang dalam mnjalani hidup dan kehidupan kita tak lepas dari adanya ujian dan cobaan yang datang silih berganti, namun dengan ujian itu kita akan jauh lebih siap lagi dan lebih cerdas lagi dalam mengahadapi sesuatu yang lebih menantang yakni MAUT…
Anda pernah mendengar kata itu kan ? bahkan tidak sebatas hanya mendengar saja, malainkan anda pernah menyaksikan ketika MAUT itu datang mengambil hal penting dalam jasad manusia, yaitu RUH.
Kemana RUH itu hendak pergi ? kitapun mungkin pernah bertanya-tanya. Anda akan mengerti apa itu mati ketika anda telah mengimaninya dalam qalbu anda, tapi ketika anda belum meyakini hal itu akan terjadi maka selama itu pula anda tidak akan tau apa itu MAUT yang suatu ketika akan menjemput anda tanpa anda memintanya untuk datang, ia akan datang dengan izin Allah.

          Seringkali kita merayakan ulang tahun kita yang kesekian kalinya di dunia ini, dan anda bersuka ria saat itu, karena saking gembiranya anda dengan ulang tahun tersebut, akhirnya anda pun lupa bersyukur dan mengingat bahwa bertambahnya umur anda di dunia sama artinya dengan berkurangnya umur anda di akhirat, yang membuat anda sebenarnya semakin dekat saja dengan MAUT. Jadi jangan terlalu senang dengan rayuan-rayuan dunia ini, karena semua yang tampak disini hanyalah sementara. Hidup membawa IMAN dan mati membawa AMAL. Artinya disaat anda hidup tak berIMAN, maka mati pun anda divonis tak berAMAL. Karena amalan itu ada dari adanya IMAN yang ada di lubuk hati anda.

Geo_Wisata ke Prov. Sulawesi Selatan

GEO-WISATA KE PROVINSI SULAWESI SELATAN
Bercerita tentang CINTA, sebenarnya aku bukan orang yang tepat untuk menguraikannya. Tapi sedikit yang aku mengerti bahwa cinta itu indah. Kali ini aku akan bercerita tentang keindahan suatu tempat yang baru pertama kalinya aku kunjungi, hingga seakan aku terbawa dan JATUH CINTA lagi pada alam dan panoramanya yang menakjubkan. Yaa,,orang menyebutnya GEO WISATA ke Provinsi Sulawesi Selatan, Di kampusku juga sama, setiap orang yang memilih jurusan geografi, jalan-jalan atau berwisata itu menjadi suatu perjalanan yang wajib dilakukan, menjelajahi tebing-tebing bukit dan panas terik sang mentari bahkan derasnya hujan di tengah banjir yang merendam dan menghanyutkan segala yang terlihat ataupun longsor yang siap menghalangi. Hal-hal seperti itu merupakan cerita lama bagi pecinta Geografi. Kenapa begitu??? Ya iyalah bukan berkata sombong, tapi kenyataannya bahwa ANAK GEOGRAFI adalah si petualang ilmu pengetahuan yang bahkan rela mengelilingi bumi hanya untuk mendapatkan sebuah kesenangan akan suatu studi yang tak ingin di sia-siakan…
            Makassar adalah salah satu kota yang ada di provinsi sulawesi selatan, yang belum lama ini aku kunjungi dalam agenda geo-wisata, menyebut kata makassar tidak lengkap rasanya jika kita tak mengungkapkan keindahan gugusan karst di kabupaten maros yang merupakan karst terbesar kedua setelah Cina,. Hebat kan Indonesia.
Gugusan Karst Maros di Sulawesi Selatan
            Indah bukan…???
Bentang alam yang satu ini sangat menakjubkan, anda akan menyesal jika ke makassar tak menyempatkan singgah atau mampir di tempat ini, bagaimana tidak, gugusan karst yang terbentang luas itu menjulang tinggi membentuk bukit dan benteng alam serta goa yang juga tak kalah indahnya ikut menghiasi MAROS.
Goa Leang-Leang (Leang Petta kere) di Maros
Selain itu ternyata tak jauh dari kawasan karst tersebut juga terdapat taman nasiaonal Bantimurung Bulusaraung, aku sih gak terlalu tahu sejarah dari namanya. Tapi sebagai pengunjung aku hanya bisa terpukau dan tersipu malu akan kecilnya diriku dari ciptaan ALLAH yang begitu megah dan menakjubkan itu. Yaa bagaimana tidak teman-teman, untuk yang pertama kalinya aku berkunjung ke tempat wisata yang terkenal dengan kerajaan Kupu-kupu. Namun meskipun tempat ini sudah sangat familiar bagi masyarakat makassar, ada satu hal yang sangat aku kagumi di kawasan wisata ini, ternyata dari sekian banyaknya destinasi dan fasilitas wisata, mereka tak melupakan tempat ibadah (Masjid) untuk di bangun di tengah-tengah ramainya fasilitas wisata lainnya. Kekagumanku pun semakin bertambah ketika aku menelusuri jalan menuju air terjun bantimurung…
Air terjun Bantimurung di MAROS SulSel..
WOOOOWW KEREENNN….Air mengalir dengan derasnya, langsung dari bukit karst membuatku tak dapat berkata-kata lagi akan keindahan sang pencipta. Subahanallah hanya kata ini yang selalu aku ucapkan dalam hatiku seolah aku tak percaya bahwa semua yang aku saksikan benar-benar nyata adanya terpampang di depan mataku dan menghiasi aktivitasku di tempat itu…
Tak berhenti sampai di bantimurung, kekagumanku terhadap alam berlanjut ketika aku dan kawan-kawan melewati jalan sekitar 77 km dari kota makassar. Yaa Kami menuju MALINO yang terkenal dengan kota bunga, daerah ini terletak di Kabupaten Gowa, bagi anda yang belum berkunjung ke tempat yang satu ini alangkah baiknya menuliskan dalam daftar destinasi wisata ini ke dalam list perjalanan anda. Karena disana anda akan merasakan bahwa semua masalah anda hilang di bawa angin sepoi-sepoi yang menghiasi perjalanan anda menuju Hutan pinus yang hijau dan indah…
Hutan Pinus di MALINO Kab. Gowa
Suhu udara sangat lembab bahkan ketika malam hari saya yakin disana anda tak membutuhkan AC atau pendingin lainnya, karena di malino sudah tersedia AC yang secara alami akan menemani malam anda yang begitu dingin..Suasana puncak di malino akan sangat terasa ketika anda berkunjung ke kebun srawberry dan air terjun tapakala yang tidak kalah takjub dari hutan pinus dan destinasi wisata lainnya di malino. Bagaimana tidak teman-teman air terjun yang tingginya berkisar 109 meter itu menjulang tinggi dan menghiasi puncak malino, bahkan kabarnya beberapa hewan yang pernah jatuh dari puncak air terjun ini belum ada yang sampai ke bawah dengan selamat, pastilah menjadi berhamburan tubuhnya, karena saking tingginya air terjun yang satu ini..Tapi semua tidak akan menakutkan jika anda berhati-hati dan menikmati setiap langkah kaki ketika berkunjung ke tempat ini…
Air Terjun Tapakala di Malino
Kembali ke pusat kota Makassar, ternyata geo-wisata kami juga belum kunjung berakhir, yaa sopir BUS PARIWISATA itu membawa kami ke Pantai Losari yang merupakan Ikon wisata andalan Kota Makassar. Kalian pasti pernah mendengar pantai losari bukan?? Pantai yang pernah populer dalam syair lagu Mitha Talahatu (Ambon) ini ternyata benar-benar ramai pengunjung ketika menjelang sunset (Matahari senja yang akan tenggelam). Keindahan seperti inilah yang membuatku lupa bahwa aku harus kembali ke Gorontalo. Hehehehe (Sekian)
Suasana Sunset di Pantai Losari


#Colekanakgeografi.com

Selasa, 24 Mei 2016

HARAPAN PADA SEBUAH PENA

            Waktu menunjukan pukul 01.30 dini hari, akan tetapi mata seakan belum ingin melakukan aktivitasnya untuk tertutup walau hanya sejenak saja, tegarnya tangan yang masih tetap memegang sebuah pena dengan begitu eratnya seolah tak mau lepas dari genggaman tangan seorang gadis, menuliskan segala keluh kesah di atas kertas putih tak bergaris mengharap agar nantinya ketika ia terlelap bisa terbangun oleh keindahan pagi yang menantinya untuk tersenyum, walau semua yang terjadi tak selalu seindah skenario yang telah dirancangnya begitu indah namun si gadis ini tetap berusaha mewujudkan apa yang dituliskannya sesuai dengan apa yang kan terjadi.
          Hari demi hari telah dilewati, berbagai macam kejadian pun sering mewarnai aktivitas hidup gadis kecil ini, hingga tiba suatu saat dimana apa yang diharapkannya terwujud, tenggelam dalam sebuah lamunan ketika apa yang ditulisnya kini bukan hanya sekedar sebuah catatan di atas kertas lagi, akan tetapi semuanya hadir menemani hidupnya yang begitu malang,.

          Ketika hidup tak seindah harapan dan impiannmu, maka bersabar dan tetaplah optimis, yakinlah bahwa Allah akan selalu ada dalam setiap hembusan nafasmu, dan menemani disetiap peredaran darahmu, karena suatu keajaiban akan terjadi pada seseorang yang dengan sabarnya menanti ketenangan dan kebahagiaan yang hakiki yang telah dijanjikan sang Ilahi kepada setiap orang yang meyakini itu.
          Jangan pernah berhenti menuliskan takdirmu di atas lembaran hidup yang kau jalani, sebab ketika Tuhan membaca semua tulisanmu maka dengan kasih sayangnya Tuhan pun akan menjawab dan  menuliskan kembali takdir hidupmu dilembaran kertas kehidupan dibagian selanjutnya, maka jangan pernah takut untuk mencoba sesuatu hal selama itu dalam lingkup yang positif, karena Allah akan selalu ada untuk anda yang memiliki tekad mlakukan suatu perubahan ke arah yang lebih baik. Semoga anda termasuk salah satu tamu Allah yang akan duduk terhormat bersama orang-orang kebanggannya. Amiin


Pengelolaan Mangrove di Kabupaten Pohuwato

ANALISIS PENGELOLAAN MANGROVE
DI KABUPATEN POHUWATO




















Gambar 1. Tumbuhan Mangrove

Ekosistem mangrove adalah ekosistem yang penting di kawasan pesisir karena fungsinya secara ekologis maupun ekonomis. Ekosistem mangrove juga menjadi penting seiring dengan isu perubahan iklim dan perdagangan karbon, karena ekosistem mangrove menjadi salah satu penyimpan stok karbon yang cukup besar. Peningkatan kepedulian akan ekosistem mangrove dengan melakukan rehabilitasi dan pengelolaan kawasan mangrove meningkat pula. Pada saat ini keanekaragaman mangrove sudah menurun hal ini di sebabkan laju perubahan habitat akibat pembangunan tambak, penebangan hutan, sedimentasi, reklamasi, dan pencemaran lingkungan.
Provinsi Gorontalo memiliki kawasan hutan Desa yang cukup luas tercatat hingga 1.200 ha hutan lindung dan hutan produksi yang tersebar dilima Kabupaten yaitu Kabupaten Gorontalo Utara, Kabupaten Gorontalo, Bone Bolango, Boalemo, dan Pohuwato. Di daerah pesisir pantai juga terdapat ekosistem mangrove seperti yang ada di Kabupaten Pohuwato tepatnya di Kecamatan Paguat Kelurahan Bumbulan, yang saat ini sudah mengalami kerusakan akibat alih fungsi lahan menjadi tambak. Keadaan mangrove yang ada di daerah ini sudah mengalami kerusakan yang cukup memprihatinkan, penyebabnya adalah aktivitas penduduk yang menebang mangrove secara liar. Hal ini dikarenakan banyak penduduk baik yang berasal dari luar daerah maupun penduduk asli di Kecamatan Paguat, belum mengetahui besarnya manfaat dari mengrove untuk kehidupan masyarakat pesisir. Sehingga perlu adanya pengelolaan mangrove yang berkelanjutan untuk mengurangi dampak dari kerusakana mangrove itu sendiri.

Gambar 1. Kondisi Mangrove di Pohuwato

Secara umum banyak masyarakat yang mengabaikan manfaat mangrove, hal ini disebabkan oleh faktor ekonomi atau tingkat pendapatan yang minim sehingga menyebabkan masyarakat menebang pohon mangrove ini dan lebih mengutamakan pada pembuatan tambak.  Kondisi mangrove yang ada di daerah ini sudah sebagian besar rusak karena alihfungsi lahan menjadi tambak. Mangrove berfungsi sebagai pelindung terhadap bencana alam, memelihara iklim mikro yang mampu menjaga kelembaban dan curah hujan kawasan tersebut, sehingga keseimbangan iklim mikro terjaga, dan pengendapan lumpur yang berhubungan erat dengan penghilangan racun dan unsur hara air, karena bahan-bahan tersebut seringkali terikat pada partikel lumpur. Dengan adanya hutan mangrove di wilayah pesisir, kualitas air laut terjaga  dari endapan lumpur dan erosi. Namun saat ini di Kabupaten Pohuwato sudah banyak pendatang, yaitu masyarakat Bugis-Makassar,  yang cukup terkenal sebagai petambak handal. Bahkan, budaya tambak di Indonesia diperkirakan berasal dari Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan. Budaya tambak di Takalar sudah dimulai sejak 400 tahun lalu. Keadaan masyarakat pesisir, yang katanya mayoritas mudah dimasuki pendatang, apalagi dianggap membawa inovasi baru dalam mengelola lahan pesisir, sangat kurang memiliki potensi konflik ketika pembukaan lahan tambak dilakukan. Sehingga ditebanglah mangrove dan disulap menjadi tambak yang begitu luas menyebar diseluruh area pesisir Kelurahan Bumbulan . Selain itu adanya program kebangkitan udang oleh pemerintah, juga memperbesar potensi kerusakan hutan mangrove. Pemerintah, bahkan mengklaim potensi tambak di Indonesia, cukup besar sampai 2,9 juta hektar, yang termanfaatkan baru 682 ribu hektar. Hal ini secara sadar ataupun tidak membuka peluang besar untuk para penambak dalam merusak ekosistem hutan mangrove. Oleh karena itu, menjadi tugas kita bersama terutama rakyat Hulantalo (gorontalo) dalam mengelola dan melestarikan mangrove yang berkelanjutan untuk menyisakan sedikit oksigen untuk generasi yang akan datang.


Danau Limboto, antara Kebutuhan dan Bencana

DANAU LIMBOTO, ANTARA KEBUTUHAN DAN BENCANA
Oleh: Elpin Ibrahim (Geografi/UMG)


Danau Limboto merupakan danau yang terletak di Kabupaten Gorontalo, dan juga menjadi salah satu obyek wisata di Provinsi Gorontalo. Namun, jika dulu danau ini adalah obyek wisata dengan tujuan rekreasi, maka saat ini kunjungan wisatawan baik lokal, domestik maupun mancanegara bukan untuk jalan-jalan menikmati keindahan pagi yang di sebut para remaja sebagai sunrise atau sunset ketika sore, melainkan untuk melakukan penelitian terkait dengan kondisi Danau Limboto yang saat ini sudah semakin kritis dan memprihatinkan. Danau Limboto saat ini menjadi salah satu danau yang masuk dalam kategori kritis di Indonesia (Fakhrudin, dkk). Bagaimana tidak, permasalahan utama yang melanda danau ini adalah masalah sedimentasi atau pengendapan yang menyebabkan terjadinya pendangkalan.
Luas danau Limboto dari tahun ke tahun semakin berkurang, begitu pula dengan kedalamannya yang dulu mencapai 20 sampai 30 meter, kini yang tersisa hanyalah 2 atau 3 meter saja dengan luas kurang dari 3.000 ha. Banyak faktor yang menjadi penyebab pendangkalan yang terjadi di danau Limboto, diantaranya kerusakan DAS di bagian hulu dan pola drainase disekitar danau yang kurang teratur. Sehingga dari hal tersebut muncul beberapa pertanyaan seperti berikut:
1.      Apakah keberadaan Danau Limboto sebuah Kebutuhan atau Bencana?
2.      Bagaimana keberadaan Danau Limboto ketika menjadi sebuah Bencana?

Danau Limboto adalah sumber air tanah di Kabupaten Gorontalo, selain itu danau ini menjadi salah satu tempat dimana masyarakat sekitar menggantungkan hidupnya dari segi ekonomi. Hal ini tentunya dapat dibayangkan akan seperti apa masyarakat yang tinggal di wilayah sekitar danau jika suatu saat danau ini benar-benar hilang dari tanah Gorontalo. Karena ketika kebutuhan manusia menuntut untuk dapat mengelola bahkan mengeksploitasi suatu sumber daya alam, tanpa disadari bahwa sebenarnya terselip bencana yang sedang diciptakan di area yang sama.

Hal ini tentunya terdengar miris jika kita melihatnya dari sudut pandang para nelayan yang menggantungkan kebutuhannya di Danau Limboto, tetapi mari kita melihat bencana tersebut sebagai sebuah harapan baru untuk Gorontalo yang berkelanjutan. Karena lambat laun juga masalah sedimentasi di Danau Limboto akan sulit diatasi jika pengelolaan hanya berpatokan pada danau itu sendiri, tanpa melihat hal-hal yang menjadi penyebab utama sedimentasi tersebut. Sehingga harapan atas danau yang berpotensi menjadi sebuah kota baru di Gorontalo dan dipadati pemukiman disekitarnya juga bukanlah sesuatu yang baru lagi terdengar ditelinga masyarakat. Maka inilah yang disebut sebagai kebutuhan yang membawa bencana. Maksudnya adalah kebutuhan masyarakat terhadap sumber mata pencaharian di Danau Limboto, terutama bagi masyarakat nelayan merupakan suatu hal yang tidak dapat dihindari, tetapi menjadi sebuah bencana ketika pemanfaatan keberadaan danau ini melebihi batas yang telah ditentukan. Disinilah imajinasi seorang peneliti mulai menjelajahi ide-ide baru dalam upaya menjadikan Danau Limboto sebagai kebutuhan dan menyelamatkannya dari bencana.

Lunturnya Nilai Moral Anak Muda

Cerita Pendek (Cerpen)

                                     LUNTURNYA NILAI MORAL ANAK MUDA


Anak merupakan warisan terindah yang dititipkan sang ilahi kepada setiap manusia yang berpasangan (suami istri), oleh karena itu setiap orangtua memiliki tanggung jawab yang besar terhadap perkembangan kepribadian anaknya dalam hal ini berhubungan erat dengan moral. Berbicara mengenai moral, tak lepas dari adanya pendidikan yang berkarakter. Pendidikan adalah modal dasar yang akan membentuk kepribadian setiap orang, dan keluarga merupakan tempat pendidikan pertama bagi anak terutama seorang ibu. Ketika pendidikan dalam sebuah keluarga terbina dengan baik, maka kepribadian yang terbentuk dari hasil didikan keluarga juga akan baik dan tentunya akan sangat berpengaruh terhadap kehidupan anak kedepannya. Karena setiap manusia memiliki dua sisi kehidupan yang tidak lepas dari adanya karakter pendidikan yaitu baik dan buruk. Dua sisi inilah yang akan membedakan manusia yang satu dengan yang lainnya, karena baik buruknya suatu kehidupan seorang anak (remaja) akan berdampak pada kehidupan keluarga terutama dirinya sendiri.
Dilihat dari fenomena yang sering diberitakan di media elektronik (Televisi, radio dan sebagainya), dan media cetak (koran, majalah dan lainnya), menjadikan setiap pendengar dan pembaca merasa miris dengan apa yang terjadi di dunia anak muda saat ini. Pembunuhan, perampokan, pemerkosaan, penganiayaan, narkoba dan sebagainya merupakan beberapa kasus yang dihadapi pemerintah baik di pusat maupun pemerintah daerah bahkan pemerintah yang ada disetiap keluarga (kepala keluarga) dari dulu hingga sekarang belum juga ada solusi yang berarti. Kasus demi kasus anak muda yang semakin merajalela dan menerjang bagaikan gelombang tsunami dilautan yang menghantam daratan, korban banyak berjatuhan akibat keegoisan dan ambisi serta pubertas anak muda yang berlebihan. Anak yang membunuh orangtuanya, narkoba yang menjelajahi setiap urat-urat yang ada pada diri anak muda, hal ini semakin menambah beban tanggungan orang dewasa (orangtua) yang seharusnya jika dididik dari masa ketika ada dalam keluarga, kini banyak yang harus menerima pendidikan di balik jeruji besi, ruangan rehabilitas, dan lainnya.
Pergaulan bebas merupakan suatu tanda yang menjadi lambang kepribadian anak remaja di zaman sekarang. Masa remaja bagi semua orang dan juga menurut saya adalah masa yang paling indah. Karena pada masa itu adalah proses pencarian jati diri seseorang berlangsung. Dan pada proses itulah banyak para remaja yang terjebak ke dalam pergaulan bebas tersebut karena tidak mengetahui dampak buruk bagi dirinya sendiri. Pergaulan bebas di kalangan remaja saat ini telah mencapai titik kekhawatiran yang sangat tinggi atau cukup parah, terutama seks bebas dan penggunaan obat-obatan terlarang. Oleh karena itu tidak aneh jika jumlah penderita HIV/AIDS dan wanita terutama dari kalangan remaja/anak sekolah yang hamil di luar nikah. Hal ini di karenakan sekarang mereka sangat begitu  mudah memasuki tempat-tempat khusus orang-orang dewasa. Bahkan sekarang pelakunya bukan saja anak SMA atau mahasiswa, namun sudah merambat sampai ke anak SMP.
Banyak faktor yang menyebabkan adanya pergaulan bebas dikalangan remaja saat ini, diantaranya adalah faktor iman dan inilah yang berhubungan erat dengan moral seseorang. Faktor iman yang ada di setiap pribadi manusia akan membentuk karakter moral yang baik dan berkualitas. Semua itu dimulai dari adanya pendidikan, baik formal maupun non formal. Sekolah merupakan wadah pendidikan yang formal dan dapat menghasilkan bibit-bibit anak muda yang berkualitas, namun semua juga bergantung dari adanya ketekunan dan kesungguhan pribadi setiap orang. Selain itu adanya faktor lingkungan juga sangar mempengaruhi moral anak muda saat ini. Lingkungan yang baik akan membentuk kepribadian anak menjadi lebih baik dan terarah, namun sebaliknya lingkungan yang tidak baik akan berdampak pada sikap dan tingkah laku yang terbentuk oleh lingkungan tersebut. Sebagai contoh, seorang anak yang tinggal di lingkungan remaja dan orang-orang yang damai, dan dikelilingi oleh orang-orang shaleh dan shaleha otomatis akan terbentuk pribadi yang lebih baik dengan moral yang berkualitas. Namun, jika kita melihat kehidupan remaja yang ada di lingkungan ramai, penuh dengan aktivitas duniawi dan banyak hal yang menjadi hal biasa sebagai tontonannya, maka secara perlahan hal tersebut akan membentuk pribadinya pula.
Terjadinya penurunan moral pada hakikatnya tidak terlepas dari faktor internal (keluarga) karena dari dalam keluargalah faktor utama yang dapat menghambat atau setidaknya seorang anak dapat dikendalikan. Misalnya saja dengan bimbingan dan arahan dari orang tua, seorang anak diberi nasihat-nasihat yang baik tidak hanya pada saat berkumpul bersama saja, namun di sela-sela waktu yang ada hendaknya diberi arahan yang baik. Seorang anak juga harusnya dikontrol tentang pergaulannya kapan waktunya untuk main dan mengerjakan pekerjaan ataupun tugas-tugasnya yang lain. Serta membatasi pergaulan remaja agar tidak terbawa teman-temannya (lingkungan sekitar) yang mungkin penghuni pergaulan bebas (negatif).
Sudah menjadi tragedi dari dunia maju, dimana segala sesuatu hampir dapat dicapai dengan ilmu pengetahuan, sehingga keyakinan beragam mulai terdesak, kepercayaan kepada Tuhan tinggal simbol belaka, larangan-larangan dan perintah Tuhan tidak diindahkan lagi. Dengan longgarnya pegangan seseorang pada ajaran agama, maka hilanglah kekuatan pengontrol yang ada didalam dirinya. Dengan demikian satu-satunya alat pengawas dan pengatur moral yang dimilikinya adalah masyarakat dengan hukum dan peraturanya. Namun biasanya pengawasan masyarakat itu tidak sekuat pengawasan dari dalam diri sendiri. Karena pengawasan masyarakat itu datang dari luar, jika orang luar tidak tahu, atau tidak ada orang yang disangka akan mengetahuinya, maka dengan senang hati orang itu akan berani melanggar peraturan-peraturan dan hukum-hukum sosial itu. Dan apabila dalam masyarakat itu banyak ornag yang melakukuan pelanggaran moral, dengan sendirinya orang yang kurang iman akan mudah pula meniru melakukan pelanggaran-pelanggaran yang sama. Tetapi jika setiap orang teguh keyakinannya kepada Tuhan serta menjalankan agama dengan sungguh-sungguh, tidak perlu lagi adanya pengawasan yang ketat, karena setiap orang sudah dapat menjaga dirinya sendiri, tidak mau melanggar hukum-hukum dan ketentuan-ketentuan Tuhan. Sebaliknya dengan semakin jauhnya masyarakat dari agama, semakin sering memelihara moral orang dalam masyarakat itu, dan semakin kacaulah suasana, karena semakin banyak pelanggaran-pelanggaran, hak, hukum dan nilai moral.
Kenakalan remaja umumnya dilakukan oleh remaja-remaja yang menjalani proses perkembangan jiwanya. Terkadang kenakalan tersebut juga dipicu oleh beberapa faktor, salah satunya faktor orang tua dan lingkungan yang merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap timbulnya kenakalan remaja saat ini. Faktor orang tua yang terlalu mengekang anaknya membuat dampak yang begitu negatif karena anak biasanya memberontak dan bertindak negatif. Selain itu hubungan kedua orang tua yang tidak harmonis membuat psikis anak serta emosi anak menjadi labil , yang berakibat anak biasanya berbuat yang negatif karena di rumah tidak ada sosok panutan bagi dirinya sendiri. Selain itu untuk anak-anak remaja yang biasanya sudah bosan dengan kondisi rumah, memilih untuk menenangkan diri dengan minum-minuman keras dan melakukan kenakalan-kenakalan yang lain sebagai bentuk protes dan pemberontakan terhadap kondisi keluarga tidak seperti yang mereka harapkan. Pengaruh lingkungan juga merupakan alasan terkuat kenapa kenakalan ramaja bukannya semakin sedikit tapi justru semakin banyak, hal itu dikarenakan salahnya pergaulan anak muda saai ini. Terkadang kita tidak dianggap gaul kalau kita tidak minum-minuman keras atau bahkan yang saat ini sedang marak adalah pacaran yang terlalu berlebihan. Pacaran yang berlebihan ini adalah salah satu dampak, lunturnya nilai moral dan agama anak muda saat ini. Tidak jarang kita menemui siswa-siswi SMP dan SMA yang sudah pacaran namun dengan cara yang tidak sehat.
Lunturnya nilai moral pada anak muda tentunya membuat kita miris. Bagaimana tidak, masa depan yang seharusnya bergantung di pundak-punak anak muda (remaja generasi muda) justru sekarang ini tidak tahu harus digantungkan kepada siapa lagi. Semua itu tidak lain karena moral anak muda yang sudah mulai luntur dan tidak lagi sesuai dengan ajaran agama. Semua agama tentunya mengajarkan hal-hal yang baik, namun karena kurangnya pengetahuan mereka tentang ilmu agama membuat mereka bertindak seenaknya sendiri tanpa adanya panutan dan tuntunan. Sehingga dalam keadaan seperti inilah dibutuhkan peran orangtua yang tegas dan juga terarah agar nantinya korban kelunturan moral tidak lagi bertambah banyak, dan pemerintah dapat bekerja sama dengan masyarakat dan juga orangtua anak muda agar nantinya dapat membentuk pribadi yang baik dan memperbaiki moral yang sudah semakin rusak dan luntur dari diri setiap anak muda.
Nilai moral yang mulai luntur dan melanda kehidupan anak muda saat ini adalah akibat dari globalisasi dan modernisasi. Semua masalah yang terjadi berawal dari lunturnya moral. Jika moral anak muda tidak mudah luntur dan terpengaruh berbagai macam hal, maka semua akan berjalan dengan baik. Dalam mengatasi permasalahan moral, yang memiliki peran paling utama adalah orang tua. Walau demikian tak hanya orang tua tetapi sekolah, masyarakat, dan pemerintah harus saling bekerja sama dan dalam membangun dan membentuk karakter generasi muda menjadi lebih baik lagi. Dengan begitu pendidikan moral begitu penting bagi seseorang. Karena dengan seseorang memiliki moral yang baik, kepribadian yang sopan santun, bertata krama, dan peduli dengan sesama, maka ia akan terhindar dari perbuatan yang merugikan, baik untuk dirinya, keluarga, masyarakat, bangsa, maupun agama. Dan ketika ia diberi amanat untuk menjadi seorang pemimpin, dia tidak akan berani melakukan hal-hal yang merugikan banyak orang dan mengambil yang bukan haknya karena moral yang baik telah tertanam dalam dirinya.


elpinibrahim.blogspot.com