Selasa, 24 Mei 2016

HARAPAN PADA SEBUAH PENA

            Waktu menunjukan pukul 01.30 dini hari, akan tetapi mata seakan belum ingin melakukan aktivitasnya untuk tertutup walau hanya sejenak saja, tegarnya tangan yang masih tetap memegang sebuah pena dengan begitu eratnya seolah tak mau lepas dari genggaman tangan seorang gadis, menuliskan segala keluh kesah di atas kertas putih tak bergaris mengharap agar nantinya ketika ia terlelap bisa terbangun oleh keindahan pagi yang menantinya untuk tersenyum, walau semua yang terjadi tak selalu seindah skenario yang telah dirancangnya begitu indah namun si gadis ini tetap berusaha mewujudkan apa yang dituliskannya sesuai dengan apa yang kan terjadi.
          Hari demi hari telah dilewati, berbagai macam kejadian pun sering mewarnai aktivitas hidup gadis kecil ini, hingga tiba suatu saat dimana apa yang diharapkannya terwujud, tenggelam dalam sebuah lamunan ketika apa yang ditulisnya kini bukan hanya sekedar sebuah catatan di atas kertas lagi, akan tetapi semuanya hadir menemani hidupnya yang begitu malang,.

          Ketika hidup tak seindah harapan dan impiannmu, maka bersabar dan tetaplah optimis, yakinlah bahwa Allah akan selalu ada dalam setiap hembusan nafasmu, dan menemani disetiap peredaran darahmu, karena suatu keajaiban akan terjadi pada seseorang yang dengan sabarnya menanti ketenangan dan kebahagiaan yang hakiki yang telah dijanjikan sang Ilahi kepada setiap orang yang meyakini itu.
          Jangan pernah berhenti menuliskan takdirmu di atas lembaran hidup yang kau jalani, sebab ketika Tuhan membaca semua tulisanmu maka dengan kasih sayangnya Tuhan pun akan menjawab dan  menuliskan kembali takdir hidupmu dilembaran kertas kehidupan dibagian selanjutnya, maka jangan pernah takut untuk mencoba sesuatu hal selama itu dalam lingkup yang positif, karena Allah akan selalu ada untuk anda yang memiliki tekad mlakukan suatu perubahan ke arah yang lebih baik. Semoga anda termasuk salah satu tamu Allah yang akan duduk terhormat bersama orang-orang kebanggannya. Amiin


Pengelolaan Mangrove di Kabupaten Pohuwato

ANALISIS PENGELOLAAN MANGROVE
DI KABUPATEN POHUWATO




















Gambar 1. Tumbuhan Mangrove

Ekosistem mangrove adalah ekosistem yang penting di kawasan pesisir karena fungsinya secara ekologis maupun ekonomis. Ekosistem mangrove juga menjadi penting seiring dengan isu perubahan iklim dan perdagangan karbon, karena ekosistem mangrove menjadi salah satu penyimpan stok karbon yang cukup besar. Peningkatan kepedulian akan ekosistem mangrove dengan melakukan rehabilitasi dan pengelolaan kawasan mangrove meningkat pula. Pada saat ini keanekaragaman mangrove sudah menurun hal ini di sebabkan laju perubahan habitat akibat pembangunan tambak, penebangan hutan, sedimentasi, reklamasi, dan pencemaran lingkungan.
Provinsi Gorontalo memiliki kawasan hutan Desa yang cukup luas tercatat hingga 1.200 ha hutan lindung dan hutan produksi yang tersebar dilima Kabupaten yaitu Kabupaten Gorontalo Utara, Kabupaten Gorontalo, Bone Bolango, Boalemo, dan Pohuwato. Di daerah pesisir pantai juga terdapat ekosistem mangrove seperti yang ada di Kabupaten Pohuwato tepatnya di Kecamatan Paguat Kelurahan Bumbulan, yang saat ini sudah mengalami kerusakan akibat alih fungsi lahan menjadi tambak. Keadaan mangrove yang ada di daerah ini sudah mengalami kerusakan yang cukup memprihatinkan, penyebabnya adalah aktivitas penduduk yang menebang mangrove secara liar. Hal ini dikarenakan banyak penduduk baik yang berasal dari luar daerah maupun penduduk asli di Kecamatan Paguat, belum mengetahui besarnya manfaat dari mengrove untuk kehidupan masyarakat pesisir. Sehingga perlu adanya pengelolaan mangrove yang berkelanjutan untuk mengurangi dampak dari kerusakana mangrove itu sendiri.

Gambar 1. Kondisi Mangrove di Pohuwato

Secara umum banyak masyarakat yang mengabaikan manfaat mangrove, hal ini disebabkan oleh faktor ekonomi atau tingkat pendapatan yang minim sehingga menyebabkan masyarakat menebang pohon mangrove ini dan lebih mengutamakan pada pembuatan tambak.  Kondisi mangrove yang ada di daerah ini sudah sebagian besar rusak karena alihfungsi lahan menjadi tambak. Mangrove berfungsi sebagai pelindung terhadap bencana alam, memelihara iklim mikro yang mampu menjaga kelembaban dan curah hujan kawasan tersebut, sehingga keseimbangan iklim mikro terjaga, dan pengendapan lumpur yang berhubungan erat dengan penghilangan racun dan unsur hara air, karena bahan-bahan tersebut seringkali terikat pada partikel lumpur. Dengan adanya hutan mangrove di wilayah pesisir, kualitas air laut terjaga  dari endapan lumpur dan erosi. Namun saat ini di Kabupaten Pohuwato sudah banyak pendatang, yaitu masyarakat Bugis-Makassar,  yang cukup terkenal sebagai petambak handal. Bahkan, budaya tambak di Indonesia diperkirakan berasal dari Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan. Budaya tambak di Takalar sudah dimulai sejak 400 tahun lalu. Keadaan masyarakat pesisir, yang katanya mayoritas mudah dimasuki pendatang, apalagi dianggap membawa inovasi baru dalam mengelola lahan pesisir, sangat kurang memiliki potensi konflik ketika pembukaan lahan tambak dilakukan. Sehingga ditebanglah mangrove dan disulap menjadi tambak yang begitu luas menyebar diseluruh area pesisir Kelurahan Bumbulan . Selain itu adanya program kebangkitan udang oleh pemerintah, juga memperbesar potensi kerusakan hutan mangrove. Pemerintah, bahkan mengklaim potensi tambak di Indonesia, cukup besar sampai 2,9 juta hektar, yang termanfaatkan baru 682 ribu hektar. Hal ini secara sadar ataupun tidak membuka peluang besar untuk para penambak dalam merusak ekosistem hutan mangrove. Oleh karena itu, menjadi tugas kita bersama terutama rakyat Hulantalo (gorontalo) dalam mengelola dan melestarikan mangrove yang berkelanjutan untuk menyisakan sedikit oksigen untuk generasi yang akan datang.


Danau Limboto, antara Kebutuhan dan Bencana

DANAU LIMBOTO, ANTARA KEBUTUHAN DAN BENCANA
Oleh: Elpin Ibrahim (Geografi/UMG)


Danau Limboto merupakan danau yang terletak di Kabupaten Gorontalo, dan juga menjadi salah satu obyek wisata di Provinsi Gorontalo. Namun, jika dulu danau ini adalah obyek wisata dengan tujuan rekreasi, maka saat ini kunjungan wisatawan baik lokal, domestik maupun mancanegara bukan untuk jalan-jalan menikmati keindahan pagi yang di sebut para remaja sebagai sunrise atau sunset ketika sore, melainkan untuk melakukan penelitian terkait dengan kondisi Danau Limboto yang saat ini sudah semakin kritis dan memprihatinkan. Danau Limboto saat ini menjadi salah satu danau yang masuk dalam kategori kritis di Indonesia (Fakhrudin, dkk). Bagaimana tidak, permasalahan utama yang melanda danau ini adalah masalah sedimentasi atau pengendapan yang menyebabkan terjadinya pendangkalan.
Luas danau Limboto dari tahun ke tahun semakin berkurang, begitu pula dengan kedalamannya yang dulu mencapai 20 sampai 30 meter, kini yang tersisa hanyalah 2 atau 3 meter saja dengan luas kurang dari 3.000 ha. Banyak faktor yang menjadi penyebab pendangkalan yang terjadi di danau Limboto, diantaranya kerusakan DAS di bagian hulu dan pola drainase disekitar danau yang kurang teratur. Sehingga dari hal tersebut muncul beberapa pertanyaan seperti berikut:
1.      Apakah keberadaan Danau Limboto sebuah Kebutuhan atau Bencana?
2.      Bagaimana keberadaan Danau Limboto ketika menjadi sebuah Bencana?

Danau Limboto adalah sumber air tanah di Kabupaten Gorontalo, selain itu danau ini menjadi salah satu tempat dimana masyarakat sekitar menggantungkan hidupnya dari segi ekonomi. Hal ini tentunya dapat dibayangkan akan seperti apa masyarakat yang tinggal di wilayah sekitar danau jika suatu saat danau ini benar-benar hilang dari tanah Gorontalo. Karena ketika kebutuhan manusia menuntut untuk dapat mengelola bahkan mengeksploitasi suatu sumber daya alam, tanpa disadari bahwa sebenarnya terselip bencana yang sedang diciptakan di area yang sama.

Hal ini tentunya terdengar miris jika kita melihatnya dari sudut pandang para nelayan yang menggantungkan kebutuhannya di Danau Limboto, tetapi mari kita melihat bencana tersebut sebagai sebuah harapan baru untuk Gorontalo yang berkelanjutan. Karena lambat laun juga masalah sedimentasi di Danau Limboto akan sulit diatasi jika pengelolaan hanya berpatokan pada danau itu sendiri, tanpa melihat hal-hal yang menjadi penyebab utama sedimentasi tersebut. Sehingga harapan atas danau yang berpotensi menjadi sebuah kota baru di Gorontalo dan dipadati pemukiman disekitarnya juga bukanlah sesuatu yang baru lagi terdengar ditelinga masyarakat. Maka inilah yang disebut sebagai kebutuhan yang membawa bencana. Maksudnya adalah kebutuhan masyarakat terhadap sumber mata pencaharian di Danau Limboto, terutama bagi masyarakat nelayan merupakan suatu hal yang tidak dapat dihindari, tetapi menjadi sebuah bencana ketika pemanfaatan keberadaan danau ini melebihi batas yang telah ditentukan. Disinilah imajinasi seorang peneliti mulai menjelajahi ide-ide baru dalam upaya menjadikan Danau Limboto sebagai kebutuhan dan menyelamatkannya dari bencana.

Lunturnya Nilai Moral Anak Muda

Cerita Pendek (Cerpen)

                                     LUNTURNYA NILAI MORAL ANAK MUDA


Anak merupakan warisan terindah yang dititipkan sang ilahi kepada setiap manusia yang berpasangan (suami istri), oleh karena itu setiap orangtua memiliki tanggung jawab yang besar terhadap perkembangan kepribadian anaknya dalam hal ini berhubungan erat dengan moral. Berbicara mengenai moral, tak lepas dari adanya pendidikan yang berkarakter. Pendidikan adalah modal dasar yang akan membentuk kepribadian setiap orang, dan keluarga merupakan tempat pendidikan pertama bagi anak terutama seorang ibu. Ketika pendidikan dalam sebuah keluarga terbina dengan baik, maka kepribadian yang terbentuk dari hasil didikan keluarga juga akan baik dan tentunya akan sangat berpengaruh terhadap kehidupan anak kedepannya. Karena setiap manusia memiliki dua sisi kehidupan yang tidak lepas dari adanya karakter pendidikan yaitu baik dan buruk. Dua sisi inilah yang akan membedakan manusia yang satu dengan yang lainnya, karena baik buruknya suatu kehidupan seorang anak (remaja) akan berdampak pada kehidupan keluarga terutama dirinya sendiri.
Dilihat dari fenomena yang sering diberitakan di media elektronik (Televisi, radio dan sebagainya), dan media cetak (koran, majalah dan lainnya), menjadikan setiap pendengar dan pembaca merasa miris dengan apa yang terjadi di dunia anak muda saat ini. Pembunuhan, perampokan, pemerkosaan, penganiayaan, narkoba dan sebagainya merupakan beberapa kasus yang dihadapi pemerintah baik di pusat maupun pemerintah daerah bahkan pemerintah yang ada disetiap keluarga (kepala keluarga) dari dulu hingga sekarang belum juga ada solusi yang berarti. Kasus demi kasus anak muda yang semakin merajalela dan menerjang bagaikan gelombang tsunami dilautan yang menghantam daratan, korban banyak berjatuhan akibat keegoisan dan ambisi serta pubertas anak muda yang berlebihan. Anak yang membunuh orangtuanya, narkoba yang menjelajahi setiap urat-urat yang ada pada diri anak muda, hal ini semakin menambah beban tanggungan orang dewasa (orangtua) yang seharusnya jika dididik dari masa ketika ada dalam keluarga, kini banyak yang harus menerima pendidikan di balik jeruji besi, ruangan rehabilitas, dan lainnya.
Pergaulan bebas merupakan suatu tanda yang menjadi lambang kepribadian anak remaja di zaman sekarang. Masa remaja bagi semua orang dan juga menurut saya adalah masa yang paling indah. Karena pada masa itu adalah proses pencarian jati diri seseorang berlangsung. Dan pada proses itulah banyak para remaja yang terjebak ke dalam pergaulan bebas tersebut karena tidak mengetahui dampak buruk bagi dirinya sendiri. Pergaulan bebas di kalangan remaja saat ini telah mencapai titik kekhawatiran yang sangat tinggi atau cukup parah, terutama seks bebas dan penggunaan obat-obatan terlarang. Oleh karena itu tidak aneh jika jumlah penderita HIV/AIDS dan wanita terutama dari kalangan remaja/anak sekolah yang hamil di luar nikah. Hal ini di karenakan sekarang mereka sangat begitu  mudah memasuki tempat-tempat khusus orang-orang dewasa. Bahkan sekarang pelakunya bukan saja anak SMA atau mahasiswa, namun sudah merambat sampai ke anak SMP.
Banyak faktor yang menyebabkan adanya pergaulan bebas dikalangan remaja saat ini, diantaranya adalah faktor iman dan inilah yang berhubungan erat dengan moral seseorang. Faktor iman yang ada di setiap pribadi manusia akan membentuk karakter moral yang baik dan berkualitas. Semua itu dimulai dari adanya pendidikan, baik formal maupun non formal. Sekolah merupakan wadah pendidikan yang formal dan dapat menghasilkan bibit-bibit anak muda yang berkualitas, namun semua juga bergantung dari adanya ketekunan dan kesungguhan pribadi setiap orang. Selain itu adanya faktor lingkungan juga sangar mempengaruhi moral anak muda saat ini. Lingkungan yang baik akan membentuk kepribadian anak menjadi lebih baik dan terarah, namun sebaliknya lingkungan yang tidak baik akan berdampak pada sikap dan tingkah laku yang terbentuk oleh lingkungan tersebut. Sebagai contoh, seorang anak yang tinggal di lingkungan remaja dan orang-orang yang damai, dan dikelilingi oleh orang-orang shaleh dan shaleha otomatis akan terbentuk pribadi yang lebih baik dengan moral yang berkualitas. Namun, jika kita melihat kehidupan remaja yang ada di lingkungan ramai, penuh dengan aktivitas duniawi dan banyak hal yang menjadi hal biasa sebagai tontonannya, maka secara perlahan hal tersebut akan membentuk pribadinya pula.
Terjadinya penurunan moral pada hakikatnya tidak terlepas dari faktor internal (keluarga) karena dari dalam keluargalah faktor utama yang dapat menghambat atau setidaknya seorang anak dapat dikendalikan. Misalnya saja dengan bimbingan dan arahan dari orang tua, seorang anak diberi nasihat-nasihat yang baik tidak hanya pada saat berkumpul bersama saja, namun di sela-sela waktu yang ada hendaknya diberi arahan yang baik. Seorang anak juga harusnya dikontrol tentang pergaulannya kapan waktunya untuk main dan mengerjakan pekerjaan ataupun tugas-tugasnya yang lain. Serta membatasi pergaulan remaja agar tidak terbawa teman-temannya (lingkungan sekitar) yang mungkin penghuni pergaulan bebas (negatif).
Sudah menjadi tragedi dari dunia maju, dimana segala sesuatu hampir dapat dicapai dengan ilmu pengetahuan, sehingga keyakinan beragam mulai terdesak, kepercayaan kepada Tuhan tinggal simbol belaka, larangan-larangan dan perintah Tuhan tidak diindahkan lagi. Dengan longgarnya pegangan seseorang pada ajaran agama, maka hilanglah kekuatan pengontrol yang ada didalam dirinya. Dengan demikian satu-satunya alat pengawas dan pengatur moral yang dimilikinya adalah masyarakat dengan hukum dan peraturanya. Namun biasanya pengawasan masyarakat itu tidak sekuat pengawasan dari dalam diri sendiri. Karena pengawasan masyarakat itu datang dari luar, jika orang luar tidak tahu, atau tidak ada orang yang disangka akan mengetahuinya, maka dengan senang hati orang itu akan berani melanggar peraturan-peraturan dan hukum-hukum sosial itu. Dan apabila dalam masyarakat itu banyak ornag yang melakukuan pelanggaran moral, dengan sendirinya orang yang kurang iman akan mudah pula meniru melakukan pelanggaran-pelanggaran yang sama. Tetapi jika setiap orang teguh keyakinannya kepada Tuhan serta menjalankan agama dengan sungguh-sungguh, tidak perlu lagi adanya pengawasan yang ketat, karena setiap orang sudah dapat menjaga dirinya sendiri, tidak mau melanggar hukum-hukum dan ketentuan-ketentuan Tuhan. Sebaliknya dengan semakin jauhnya masyarakat dari agama, semakin sering memelihara moral orang dalam masyarakat itu, dan semakin kacaulah suasana, karena semakin banyak pelanggaran-pelanggaran, hak, hukum dan nilai moral.
Kenakalan remaja umumnya dilakukan oleh remaja-remaja yang menjalani proses perkembangan jiwanya. Terkadang kenakalan tersebut juga dipicu oleh beberapa faktor, salah satunya faktor orang tua dan lingkungan yang merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap timbulnya kenakalan remaja saat ini. Faktor orang tua yang terlalu mengekang anaknya membuat dampak yang begitu negatif karena anak biasanya memberontak dan bertindak negatif. Selain itu hubungan kedua orang tua yang tidak harmonis membuat psikis anak serta emosi anak menjadi labil , yang berakibat anak biasanya berbuat yang negatif karena di rumah tidak ada sosok panutan bagi dirinya sendiri. Selain itu untuk anak-anak remaja yang biasanya sudah bosan dengan kondisi rumah, memilih untuk menenangkan diri dengan minum-minuman keras dan melakukan kenakalan-kenakalan yang lain sebagai bentuk protes dan pemberontakan terhadap kondisi keluarga tidak seperti yang mereka harapkan. Pengaruh lingkungan juga merupakan alasan terkuat kenapa kenakalan ramaja bukannya semakin sedikit tapi justru semakin banyak, hal itu dikarenakan salahnya pergaulan anak muda saai ini. Terkadang kita tidak dianggap gaul kalau kita tidak minum-minuman keras atau bahkan yang saat ini sedang marak adalah pacaran yang terlalu berlebihan. Pacaran yang berlebihan ini adalah salah satu dampak, lunturnya nilai moral dan agama anak muda saat ini. Tidak jarang kita menemui siswa-siswi SMP dan SMA yang sudah pacaran namun dengan cara yang tidak sehat.
Lunturnya nilai moral pada anak muda tentunya membuat kita miris. Bagaimana tidak, masa depan yang seharusnya bergantung di pundak-punak anak muda (remaja generasi muda) justru sekarang ini tidak tahu harus digantungkan kepada siapa lagi. Semua itu tidak lain karena moral anak muda yang sudah mulai luntur dan tidak lagi sesuai dengan ajaran agama. Semua agama tentunya mengajarkan hal-hal yang baik, namun karena kurangnya pengetahuan mereka tentang ilmu agama membuat mereka bertindak seenaknya sendiri tanpa adanya panutan dan tuntunan. Sehingga dalam keadaan seperti inilah dibutuhkan peran orangtua yang tegas dan juga terarah agar nantinya korban kelunturan moral tidak lagi bertambah banyak, dan pemerintah dapat bekerja sama dengan masyarakat dan juga orangtua anak muda agar nantinya dapat membentuk pribadi yang baik dan memperbaiki moral yang sudah semakin rusak dan luntur dari diri setiap anak muda.
Nilai moral yang mulai luntur dan melanda kehidupan anak muda saat ini adalah akibat dari globalisasi dan modernisasi. Semua masalah yang terjadi berawal dari lunturnya moral. Jika moral anak muda tidak mudah luntur dan terpengaruh berbagai macam hal, maka semua akan berjalan dengan baik. Dalam mengatasi permasalahan moral, yang memiliki peran paling utama adalah orang tua. Walau demikian tak hanya orang tua tetapi sekolah, masyarakat, dan pemerintah harus saling bekerja sama dan dalam membangun dan membentuk karakter generasi muda menjadi lebih baik lagi. Dengan begitu pendidikan moral begitu penting bagi seseorang. Karena dengan seseorang memiliki moral yang baik, kepribadian yang sopan santun, bertata krama, dan peduli dengan sesama, maka ia akan terhindar dari perbuatan yang merugikan, baik untuk dirinya, keluarga, masyarakat, bangsa, maupun agama. Dan ketika ia diberi amanat untuk menjadi seorang pemimpin, dia tidak akan berani melakukan hal-hal yang merugikan banyak orang dan mengambil yang bukan haknya karena moral yang baik telah tertanam dalam dirinya.


elpinibrahim.blogspot.com