Sabtu, 01 Oktober 2016

Mengintainya sang maut

Ketika Sang MAUT Mengintai
          Detik-detik waktu telah berlalu, tanpa memberi tau kita kapan ia pergi dan kapan pula ia datang, semua telah dirancang sedemikian rupa hingga benar-benar tertata indah dimasing-masing skenario hidup manusia. Semua yang terjadi sudah dituliskan dalam lauhul mahfuz, tinggal bagaimana kita untuk memahami dan siap menerima apapun yang sudah allah takdirkan untuk kita. Terkadang ketika kita asyik dalam menikmati hidup kita pun lupa bahwa kita pernah berjanji kepada allah untuk melaksanakan semua yang diperintahkannya. Itu kita ucapkan ketika kita sangat menginginkan kehidupan dunia yang gemerlapan dan sementara ini, tapi mengapa dan mengapa kita lupa akan hal itu ? Tak takutkah kita akan azab allah yang akan datang tanpa memberi tahu terlebih dahulu kan mendatangi siapa dulu ? Kapan kita siap untuk dipanggilnya kembali disaat raga kita sudah tenggelam dalam kekafiran ? Na’uzubillah….
          Dalam hidup tak ada yang lebih indah selain kebaikan, anda mungkin pernah merasakan bagaimana sakitnya kecewa, namun taukah anda bagaimana bahagianya ketika kita mengobati kekecewaan itu dengan cara memaafkan siapa saja yang telah dan bahkan sedang mencoba untuk menyakiti kita ? Allah itu maha tau atas segala sesuatu, ketika ada yang menyakiti kita, maka kita tidak perlu melakukan hal yang sama untuk bisa membuatnya jera melakukan hal itu terhadap kita, saya secara pribadi menyarankan anda untuk melakukan satu hal saja, yaitu “percaya”. Percaya bahwa allah itu maha adil, percaya dan yakinlah bahwa kita tidak punya kewajiban untuk mengadili orang lain, karena yang mempunyai hak itu secara utuh hanyalah allah SWT. Percayalah ketika anda yakin atas apa yang dilakukan allah terhadap hidup anda, maka saya jamin anda tidak akan pernah merasakan yang namanya kecewa, atau mungkin anda hanya akan menganggap bahwa kecewa itu hanyalah sebuah tembok pembatas anda dengan hal-hal yang tidak terlalu menarik untuk anda terjun kedalamnya.
          Hidup ini diciptakan bukan untuk kita buat seenknya saja, kita diciptakan di bumi ini tiada lain hanya untuk berbenah diri, memperbaiki apa saja yang perlu untuk diperbaiki, kita hidup hanya untuk melakukan remedial istilahnya dalam pendidikan, kelak jika kita sudah lulus menjalani semuanya, maka allah akan kembali memanggil kita untu tinggal ditempat yang lebih kekal, alam kita yang sebenar-benarnya, bukan rekayasa semata.
Pembaca yang budiman…
          Tak jarang dalam mnjalani hidup dan kehidupan kita tak lepas dari adanya ujian dan cobaan yang datang silih berganti, namun dengan ujian itu kita akan jauh lebih siap lagi dan lebih cerdas lagi dalam mengahadapi sesuatu yang lebih menantang yakni MAUT…
Anda pernah mendengar kata itu kan ? bahkan tidak sebatas hanya mendengar saja, malainkan anda pernah menyaksikan ketika MAUT itu datang mengambil hal penting dalam jasad manusia, yaitu RUH.
Kemana RUH itu hendak pergi ? kitapun mungkin pernah bertanya-tanya. Anda akan mengerti apa itu mati ketika anda telah mengimaninya dalam qalbu anda, tapi ketika anda belum meyakini hal itu akan terjadi maka selama itu pula anda tidak akan tau apa itu MAUT yang suatu ketika akan menjemput anda tanpa anda memintanya untuk datang, ia akan datang dengan izin Allah.

          Seringkali kita merayakan ulang tahun kita yang kesekian kalinya di dunia ini, dan anda bersuka ria saat itu, karena saking gembiranya anda dengan ulang tahun tersebut, akhirnya anda pun lupa bersyukur dan mengingat bahwa bertambahnya umur anda di dunia sama artinya dengan berkurangnya umur anda di akhirat, yang membuat anda sebenarnya semakin dekat saja dengan MAUT. Jadi jangan terlalu senang dengan rayuan-rayuan dunia ini, karena semua yang tampak disini hanyalah sementara. Hidup membawa IMAN dan mati membawa AMAL. Artinya disaat anda hidup tak berIMAN, maka mati pun anda divonis tak berAMAL. Karena amalan itu ada dari adanya IMAN yang ada di lubuk hati anda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar